Selasa, 21 April 2015

FEATURE : HARI KARTINI



Semangat Juang Kartini Muda

Di pagi hari, ketika semilir udara menusuk tulang, tetasan embun masih tanpak membasahi dedaunan, ketika mata masih mau terpejam, dimana mimpi harus diusir setelah semalaman merehatkan badan dan fikiran. Mentari pagi mulai bersinar menerangi bumi, tanpak semangat yang membara terukir di wajah seorang gadis yang siap untuk berjuang dalam menuntut ilmu, demi sebuah cita yang mulia.

Hari baru dan aktifitas baru telah menunggu sang kartini muda. Segera bergegas mempersiapkan segala keperluan, mulai dari baju yang ingin dikenakan, segala alat tulis, dan untuk makan di pagi hari. Kemandirian pun tercipta dengan sendirinya. Ketika jam mulai beranjak pukul 07:10 WIB seorang kartini muda tersebut segera berangkat menuju kampus tempat dia menuntut ilmu. Karena masuk perkuliahan pukul 07:30 WIB. Tak lupa basmalah yang ia ucapkan sewaktu memulai aktifitas.

Kartini muda yang bernama Sabrina, berusia 23 tahun tersebut belajar di sebuah perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara yang bernama Universitas Negeri Medan (UNIMED) jurusan Pendidikan Tataboga Fakultas Teknik, yang sudah berada di semester akhir, berkata “walaupun banyak kendala ini kendala itu, saya tetap semangat demi untuk meraih suatu kesuksesan, untuk membanggakan orang tua saya. Yaa namanya belajar, pasti ada hal-hal yang membosankan tapi dengan itu saya tetap semangat, walaupun harus pulang sore, nanti capeknya insyaallah dapat terbayar”, ujarnya.

Menuntut ilmu memang wajib hukumnya dalam agama Islam, seperti dalam Al-Qur’an Q.S Al-Mujadalah: 11. Di Indonesia pun dalam menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban sesuai dengan UUD 1945 pada Pasal 4 ayat (1), pasal 27 dan pasal 31 ayat (1). Jadi tiap-tiap orang wajib dalam menuntut dan mencari ilmu dan semangat juang harus tetap membara pada kartini muda demi untuk sebuah cita-cita bangsa dan negara Indonesia.

Seorang kartini muda dalam menuntut ilmu kini hampir terwujud, pada Mei mendatang, Sabrina akan menyelesaikan perkuliahannya dan akan mengenakan sebuah topi toga dikepalanya dan menyandang status S1 (Strata 1), hal ini yang paling ia tunggu-tunggu selama 4 tahun belakangan. “Tiada daya tanpa upaya tanpa pertolongan Allah dan doa dari kedua orangtua saya, allahamdulillah sebentar lagi selesai, dan ini merupakan awal dari perjuangan saya untuk melanjutkan cita-cita bangsa dan menjadi orang yang berguna”, ujarnya dengan sebuah senyuman”.

Jumat, 17 April 2015

Artikel for Ummi



Bidadari Dunia Titipan Surga

            Bidadari dalam istilah Bahasa Arab adalah “huurin iin”. Yang mana bidadari itu adalah makhluk Allah (ciptaan Allah) yang berasal dari kayangan yang terjaga kesuciannya,  tulus atau baik hatinya, baik sifat dan tingkah lakunya dan cantik rupanya. Bidadari yang dimaksud disini adalah bukan bidadari sesungguhan yang berasal dari surga-Nya Allah, akan tetapi bidadari yang dimaksud adalah bidadari dunia. Adapun bidadari dunia yang dimaksud adalah yaitu seorang ibu.

            Ibu dikatakan bidadari dunia karena ibu adalah seorang yang tulus hatinya yang menjaga dan merawat kita dari kecil hingga dewasa, dengan penuh kasih sayang dan tanpa pamrih yang mau meminta balasan. Adapun pengertian ibu menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak. Ibu adalah sosok wanita yang luar biasa yang paling berjasa dalam hidup kita. Ibu adalah bidadari dunia titipan surga.

            Ibu dikatakan bidadari dunia titipan surga karena ibu mendidik dan mengajarkan kita suatu ajaran yang menuju kejalan yang benar dan lurus, yakni kejalan menuju surga-Nya Allah SWT. Ibu menyekolahkan dan memberikan pendidikan yang layak untuk kita, agar kelak kita dapat berhasil dan berjaya dan dapat mengharumkan dan membangkitkan namanya. Bukan hanya berhasil dan berjaya di dunia saja akan tetapi berhasil di akhirat kelak. Jika seperti itu seorang ibu akan merasa berhasil dalam mendidik anaknya. Itulah cita-cita terbesar seorang ibu yang ingin anaknya berhasil di dunia dan di akhirat.
           
Tak ada seorang ibu yang ingin anaknya celaka. Bahkan seorang ibu rela mati-matian demi membela seorang anak. Penuh hinaan, cacian dan siap menanggung malu demi membela anaknya yang dia cinta. Karena kecintaan seorang ibu terhadap anak itu tidak terhingga, seperti pepatah mengatakan “kasih ibu sepanjang masa”. Kasih ibu tidak akan lekang oleh perubahan zaman, masa dan waktu.

Tulus, cinta dan kasihnya seorang ibu takkan dapat dibalas dengan apapun. Kita sebagai seorang anak sudah selayaknya membuat hati seorang ibu itu senang dan mengukir senyum manis di bibirnya dengan prestasi yang kita peroleh. Setidaknya kita mematuhi dan menghormatinnya, dan mencintainya seperti dia mencintai kita. Lakukan hal-hal yang membuatnya senang, jangan sampai melukai hati seorang ibu apalagi membuatnya menangis karena tingkah laku yang kita buat. Karena surga itu berada di telapak kaki ibu dan ridho Allah karena ridhonya orangtua (ibu). Doa seorang anak yang soleh atau solehahlah yang di harapakan seorang ibu untuk bekalnya di akhirat kelak.

Ungkapan rasa sayang dan cinta serta terima kasih seorang anak kepada ibunya maka diperingatilah hari ibu itu yang di tetapkan pada tanggal 22 Desember secara resmi oleh presiden Soekarno melalui Dektrit Presiden No. 316 tahun 1959 dan dirayakan secara nasional sampai sekarang ini.


Trimakasih ibuku, kau sangat berarti dalam hidupku. Kau inspirasiku, kau telah mengajarkanku banyak arti kehidupan, kau selalu menasehatiku. Kau bagaikan cahaya yang selalu menerangiku, tanpamu aku tiada. Kau bidadari dunia titipan surga buat ku. Aku menyayangimu dengan sepenuh hatiku, ku harap doamu selalu menyertaiku ibu. ♥☺