Semangat
Juang Kartini Muda
Di
pagi hari, ketika semilir udara menusuk tulang, tetasan embun masih tanpak
membasahi dedaunan, ketika mata masih mau terpejam, dimana mimpi harus diusir
setelah semalaman merehatkan badan dan fikiran. Mentari pagi mulai bersinar
menerangi bumi, tanpak semangat yang membara terukir di wajah seorang gadis
yang siap untuk berjuang dalam menuntut ilmu, demi sebuah cita yang mulia.
Hari
baru dan aktifitas baru telah menunggu sang kartini muda. Segera bergegas
mempersiapkan segala keperluan, mulai dari baju yang ingin dikenakan, segala
alat tulis, dan untuk makan di pagi hari. Kemandirian pun tercipta dengan
sendirinya. Ketika jam mulai beranjak pukul 07:10 WIB seorang kartini muda
tersebut segera berangkat menuju kampus tempat dia menuntut ilmu. Karena masuk
perkuliahan pukul 07:30 WIB. Tak lupa basmalah yang ia ucapkan sewaktu memulai
aktifitas.
Kartini
muda yang bernama Sabrina, berusia 23 tahun tersebut belajar di sebuah
perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara yang bernama Universitas Negeri Medan
(UNIMED) jurusan Pendidikan Tataboga Fakultas Teknik, yang sudah berada di
semester akhir, berkata “walaupun banyak kendala ini kendala itu, saya tetap
semangat demi untuk meraih suatu kesuksesan, untuk membanggakan orang tua saya.
Yaa namanya belajar, pasti ada hal-hal yang membosankan tapi dengan itu saya
tetap semangat, walaupun harus pulang sore, nanti capeknya insyaallah dapat
terbayar”, ujarnya.
Menuntut
ilmu memang wajib hukumnya dalam agama Islam, seperti dalam Al-Qur’an Q.S Al-Mujadalah:
11. Di Indonesia pun dalam menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban sesuai
dengan UUD 1945 pada Pasal 4 ayat (1), pasal 27
dan pasal 31 ayat (1). Jadi tiap-tiap orang wajib dalam menuntut dan mencari
ilmu dan semangat juang harus tetap membara pada kartini muda demi untuk sebuah
cita-cita bangsa dan negara Indonesia.
Seorang kartini muda dalam menuntut ilmu kini hampir
terwujud, pada Mei mendatang, Sabrina akan menyelesaikan perkuliahannya dan
akan mengenakan sebuah topi toga dikepalanya dan menyandang status S1 (Strata
1), hal ini yang paling ia tunggu-tunggu selama 4 tahun belakangan. “Tiada daya
tanpa upaya tanpa pertolongan Allah dan doa dari kedua orangtua saya,
allahamdulillah sebentar lagi selesai, dan ini merupakan awal dari perjuangan
saya untuk melanjutkan cita-cita bangsa dan menjadi orang yang berguna”,
ujarnya dengan sebuah senyuman”.